Tahukah kamu? Bahwa menurut laman resmi Kominfo, industri manufaktur memegang peran penting sebagai salah satu penyumbang terbesar income dalam sektor ekonomi nasional?
Ya, menurut riset Kemenperin, kontribusi manufaktur kepada Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang tiga bulan pertama pada tahun 2023 silam bahkan bisa mencapai pertumbuhan hingga 16,77 persen.
Hal tersebut tentu menakjubkan, sayangnya tantangan sistem gaji dan payroll di banyak perusahaan manufaktur negeri menjadi semakin memprihatinkan.
Isu ini sudah lama menghantui industri manufaktur. Masalah utamanya terletak dalam siklus pembayaran gaji yang berbeda untuk setiap karyawan.
Alhasil, metode perhitungan upah dan perhitungan tingkat atau golongannya menjadi berbeda-beda, menjadikan proses penggajian industri ini lebih rumit.
Lalu, apa solusi terbaik yang bisa diterapkan oleh pengelola badan usaha manufaktur? Apakah ada isu lain yang ternyata mengintai kestabilan industri tersebut?
Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel GajiGesa di bawah ini!
Tantangan dan Kepelikan Sistem Gaji di Perusahaan Manufaktur
Seperti yang sudah GajiGesa paparkan, siklus pembayaran gaji di perusahaan manufaktur itu cukup berantakan.
Hal ini berlaku karena pembayaran gaji untuk setiap karyawan berbeda, sehingga metode perhitungan upah dan perhitungan tingkatnya berbeda-beda, membuat proses penggajian semakin berbelit.
Nah, isu ini menghadirkan berbagai kepelikan atau tantangan terhadap sistem gaji di perusahaan manufaktur.
Salah satunya adalah biaya besar yang diperlukan untuk proses bisnis perusahaan karena inefisiensi proses penggajian karyawan.
Tak hanya itu, dikarenakan metode penggajiannya kompleks, tim dalam perusahaan bisa menghabiskan banyak tenaga dan waktu menjelang tanggal cut off.
Mengutip hasil survei National Small Business Association, untuk hitung pajak penghasilan karyawan saja tim HR dan payroll perusahaan manufaktur bisa membutuhkan waktu hingga 120 jam kerja per tahunnya.
Upaya tersebut bahkan belum termasuk menghitung komponen gaji lainnya, seperti tunjangan, lembur, dan pinjaman karyawan.
Mungkin melihat fenomena di atas banyak tim HR dan pebisnis yang sudah mulai menyerah. Padahal, isunya tak berhenti di situ. Ini adalah faktor-faktor lain yang menyebabkan tantangan proses penggajian karyawan dalam industri manufaktur.
1. Pelaporan serikat pekerja
Per tahun 2024, manufaktur menjadi industri dengan salah satu proporsi serikat pekerja atau buruh tertinggi di Indonesia.
Hal ini berlaku karena sejumlah perusahaan manufaktur hanya bisa merekrut pekerja yang termasuk dalam serikat buruh.
Alhasil, perusahaan jadi memiliki tanggung jawab untuk melunasi iuran serikat buruh setiap bulannya sebelum tanggal gajian.
Di sisi lain, laporan penggajian juga harus diberikan sebagai bentuk transparansi pegawai pabrik.
2. Struktur organisasi yang kompleks
Menurut laman Antara News, tantangan sistem gaji di perusahaan manufaktur muncul karena struktur organisasi yang kompleks.
Sebagai contoh, adanya berbagai departemen atau unit kerja dengan karyawan yang tersebar di berbagai lokasi berbeda.
Alhasil, proses pengelolaan payroll pun beranjak rumit dan menjadi tantangan untuk pihak HR dan finance organisasi.
Namun, apakah sekadar perbedaan lokasi ini menjadi isu besar bagi pegiat HR perusahaan? Nyatanya tidak demikian. Perbedaan gaji, posisi, dan klasifikasi pekerjaan pun akan memengaruhi proses penggajian.
3. Sistem pengelolaan data yang kurang rapi
Industri manufaktur umumnya memiliki pool SDM yang masif. Sehingga, tim HR perusahaan wajib memiliki sistem pengelolaan data karyawan yang akurat.
Sayangnya, kebanyakan badan usaha manufaktur masih memiliki sistem manajemen data yang kurang rapi.
Misalkan, data dalam sistem mereka harus diperbarui secara berkala, seperti data pribadi, informasi perpajakan, perubahan posisi, dan tunjangan spesial. Hal ini memerlukan proses yang tidak singkat.
Alhasil, tantangan baru terkait sistem gaji di perusahaan manufaktur selalu muncul.
4. Sistem penggajian yang belum terintegrasi
Memiliki sistem penggajian yang sudah terintegrasi merupakan hal penting yang perlu diterapkan oleh seluruh pengusaha industri manufaktur.
Prosesnya wajib mencakup perhitungan upah, pengelolaan gaji, pemotongan pajak, administrasi tunjangan, dan pelaporan yang akurat
Apabila perusahaan mengimplementasikan sistem penggajian yang kurang efisien, tak heran jika tantangan pemroresan gaji selalu muncul di badan usaha manufaktur.
Solusi Atas Tantangan Sistem Gaji di Perusahaan Manufaktur
Meski tantangan sistem gaji tak kunjung berhenti, perusahaan manufaktur akan selalu berkembang.
Namun, jika tak hati-hati, isu satu ini bisa merusak perkembangan badan usaha tersebut. Alhasil, progres sektor ekonomi nasional pun bakal terhambat. Ingat, industri manufaktur memegang peran penting lho dalam kemajuan sektor tersebut.
Lalu, apa solusi terbaik untuk tantangan sistem gaji yang dirasakan oleh banyak perusahaan manufaktur?
1. Sistem payroll yang akurat dan terpercaya
Walaupun metode penggajian setiap perusahaan itu berbeda, perusahaan manufaktur memiliki faktor dan sistem yang perlu dikelola dengan sistem payroll terpercaya.
Menurut laman My Skill, layanan seperti ini dapat mengurangi beban administratif tim HR dan memastikan kepatuhan dari setiap pengelola keuangan di perusahaan.
Nah, sebagai salah satu penyedia layanan pengelolaan keuangan terbaik di Indonesia, perusahaanmu bisa bekerja sama dengan GajiGesa.
Fitur utama kami adalah akses gaji fleksibel atau earned wage access (EWA). Layanan ini bisa digunakan karyawan untuk menarik gajinya sebelum tanggal gajian tiba.
Di luar layanan ini, tim HR-mu juga dapat menggunakan layanan manajemen payroll khusus yang terintegrasi dengan fitur EWA dan metode penggajian perusahaanmu.
Hadir dengan fitur-fitur unggulan, layanan ini bisa membuat pemroresan dan pengelolaan upah karyawan menjadi lebih tertata dan mudah untuk dipantau.
Bagaimana? Tertarik untuk menggunakan layanan payroll GajiGesa? Yuk, isi formulir di bawah dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami sekarang juga!
2. Kepatuhan terhadap aturan
Untuk menangani tantangan sistem gaji di perusahaan manufaktur, metode penggajianmu perlu disesuaikan kembali dengan peraturan perburuhan dan perpajakan yang berlaku.
Untungnya, hal ini bisa dipermudah dengan sistem payroll dari GajiGesa.
Layanan kami akan memantau dan menerapkan perubahan regulasi dengan cepat, memastikan pemotongan pajak dan proses pengelolaan upah yang lebih akurat.
3. Pengembangan keterampilan karyawan
Terakhir, kamu bisa meluncurkan program pengembangan keterampilan karyawan. Khususnya terkait pengelolaan sistem payroll dan penggajian perusahaan.
Inisiatif ini bisa mengurangi risiko kesalahan dari pihak pengelola sistem dan membuat pemroresan gaji menjadi lebih cepat.
Proses penghitungan setiap aspek gaji karyawan pun bakal menjadi lebih efisien dan akurat.