logo GajiGesa

Blog

7 Tips Jitu untuk Merekrut Karyawan Gen Z di 2024

Di tahun 2024 dan masa-masa yang akan datang, salah satu hal wajib yang perlu diketahui oleh para pegiat HR adalah tips merekrut karyawan Gen Z.

Bagaimana tidak? Menurut riset Forbes, mereka akan segera menggeser para milenial dari pasar tenaga kerja dalam beberapa tahun ke depan.

Bahkan, menurut data Survei Penduduk 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS), Gen Z tengah mendominasi populasi Indonesia dengan jumlah 270 juta jiwa, yakni 27,94% atau sekitar 75,4 juta jiwa.

Gen Z sendiri merupakan bagian dari populasi yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012. 

Melihat hal tersebut, mereka dikenal sebagai digital native, atau populasi masyarakat yang tidak kenal dengan era tanpa internet dan sangat mahir dengan teknologi.

Sebagai angkatan kerja paling baru, hal inilah yang membedakan mereka dengan para milenial. Sehingga, mau tidak mau HR pun harus bisa beradaptasi dan memahami kebutuhan mereka jika ingin merekrut Gen Z.

Nah, agak tidak bingung, GajiGesa memiliki sejumlah tips ampuh yang bisa kamu ikuti jika ingin merekrut pekerja dari angkatan tersebut. Yuk, simak lengkapnya di bawah ini!

7 Tips Merekrut Karyawan Gen Z

tips merekrut gen z

1. Pasarkan budaya kerja yang positif

Salah satu tips paling manjur untuk merekrut karyawan Gen Z adalah dengan memasarkan budaya kerja yang positif.

Pada tahun 2018 silam, Deloitte mengadakan Millenial Survey. Menurut hasil riset mereka, sebanyak 57% dari responden yang merupakan Gen Z di beberapa negara menilai bahwa budaya tempat kerja yang positif merupakan hal penting dalam memilih perusahaan. 

Maka dari itu, kamu bisa mulai promosikan beberapa hal, seperti cerita sukses kolaborasi karyawan dalam mencapai hal yang selaras dengan visi dan misi perusahaan.

Tak hanya itu, kamu juga bisa pasarkan berbagai prospek karier yang menanti para Gen Z jika mereka bekerja untuk perusahaanmu.

2. Meluncurkan rekrutmen dari kampus

Tips merekrut karyawan Gen Z satu ini sifatnya penting dan tak bisa kamu tinggalkan.

Mengapa demikian? Sebab, jika melihat tahun kelahiran mereka (1997-2012), sebagian besar dari Gen Z masih menimba ilmu di perguruan tinggi.

Nah, melihat hal tersebut, kamu bisa mulai tawarkan program kerja sama magang dengan berbagai kampus ternama.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan rekrutmen melalui campus hiring atau program lain dengan institusi pendidikan terkait.

Hal ini dijamin efektif, karena menurut laman Yello, Gen Z umumnya lebih gemar belajar dan menjadi terampil di tempat kerja.

3. Prioritaskan karakteristik para Gen Z

Umumnya, daripada menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, kandidat dari Gen Z bakal memilih profesi yang lebih sesuai dengan karakter mereka.

Hal ini tidak sepenuhnya buruk. Justru, dengan kebiasaan seperti ini, mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi pekerja yang sangat terampil.

Maka dari itu, salah satu hal yang bisa kamu lakukan adalah memprioritaskan karakteristik mereka.

Sebagai contoh, jika posisi yang lowong tak membutuhkan skill khusus atau “tinggi”, kamu sebaiknya memilih kandidat berdasarkan karakter yang cocok dengan jenis pekerjaan tersebut.

Mengenai kemampuan teknis dan lainnya, mereka bakal belajar dengan sendirinya dan menjadi lebih baik di tempat kerja.

4. Tekankan pentingnya peran yang ditawarkan perusahaan

Tips selanjutnya untuk merekrut karyawan Gen Z adalah dengan menekankan pentingnya peran yang kamu tawarkan.

Melansir laman Recruitcrm, angkatan kerja Gen Z ingin memiliki profesi yang bermakna dan bisa membawa perubahan.

Mereka ingin memiliki peran besar dan mengemban tanggung jawab penting yang membuat mereka bangga menjadi bagian dari tim. 

Maka dari itu, ketika sedang menawarkan pekerjaan, kamu bisa tekankan poin mengenai makna dari peran tersebut dalam perusahaan.

Jangan lupa gambarkan pentingnya kontribusi dari posisi tersebut terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Dengan strategi ini, dijamin proses rekrutmen bakal berjalan lebih cepat dan efektif.

5. Pastikan proses rekrutmen menyenangkan dan praktis

Seperti yang sebelumnya sudah dipaparkan, Gen Z merupakan angkatan digital native. Sehingga, mereka terbiasa dengan kehadirkan teknologi dan hal yang serba praktis.

Hal ini wajib kamu sertakan dalam proses rekrutmen dan lamaran. Jika semuanya serba lambat dan kurang menyenangkan, angkatan kerja mereka takkan melamar pada perusahaanmu.

Sebagai saran, coba manfaatkan teknologi otomatisasi dalam proses rekrutmen perusahaanmu, seperti AI dan chatbots.

Tujuannya tak lain untuk mempercepat proses lamaran dan rekrutmen yang diinginkan oleh angkatan kerja Gen Z. 

6. Kembangkan prosspek karier dalam perusahaan

Jika perusahaanmu kompetitif dalam hal manajemen talenta, kemungkinan besar kamu bakal menekankan pertumbuhan dan pembelajaran bagi para karyawan. 

Nah, hal ini perlu didorong lebih kuat jika kamu ingin merekrut karyawan Gen Z. 

Pasalnya, bagi mereka, ketidakmampuan dalam memperoleh keterampilan baru dan mengembangkan karier merupakan sebuah kesalahan.

Begitu juga dengan tidak bisa menggunakan keterampilan yang sudah mereka miliki. Pekerja Gen Z  yang merasa seperti ini takkan bertahan lama di perusahaanmu.

Maka dari itu, prioritaskan prospek karier dan pengembangan keterampilan. Pastikan kebutuhan profesional karyawanmu selalu terpenuhi jika ingin merekrut Gen Z.

7. Sediakan benefit yang memadai

Tips terakhir yang wajib kamu ikuti jika ingin merekrut karyawan Gen Z adalah dengan menyediakan benefit memadai.

Sebagai angkatan kerja yang memiliki hubungan erat dengan teknologi dan kesejahteraan, Gen Z tidak buta dengan yang namanya benefit.

Mereka pastinya ingin memiliki keuntungan yang selaras dengan kebutuhan finansial dan psikis.

Maka dari itu, jam kerja fleksibel dan gaji ke-13 saja takkan cukup untuk menggaet minat mereka. Begitu pula dengan prospek kerja yang menjanjikan.

Bila ingin merekrut Gen Z, perusahaanmu memerlukan benefit yang paling memadai dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut, yaitu EWA atau Earned Wage Access.

EWA (Earned Wage Access) Benefit Paling Tepat untuk Gaet Gen Z

Ya, Earned Wage Access atau yang biasa dikenal dengan platform tarik gaji lebih fleksibel, merupakan kompensasi menarik yang bisa perusahaan berikan untuk karyawan Gen Z.

Mengapa demikian? Sebab, dengan layanan tersebut, mereka bisa menarik gaji prorata  secara fleksibel atau lebih awal tanpa harus menunggu tanggal gajian tiba.

Sehingga, mereka kelak takkan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.

Keperluan untuk menabung dana penting seperti keperluan pensiun dan investasi yang sering diprioritaskan Gen Z pun jadi lebih mudah terpenuhi.

Tidak hanya itu, Earned Wage Access juga bisa meningkatkan kesehatan finansial karyawan Gen Z, terutama mencegah mereka agar tak terlibat dalam skema pinjaman online yang saat ini sedang marak terjadi.

Karyawan Gen Z yang masuk dalam generasi sandwich pun tak perlu khawatir. Dengan EWA, mereka tak perlu bersusah payah mencari solusi lain untuk penuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.

Menarik, bukan? Nah, fitur tersebut hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan kami.

Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan. Yuk, pelajari GajiGesa lebih lanjut dan rekomendasikan produk kami pada perusahaanmu sekarang juga!

Hubungi Kami