Tahukah kamu? Bahwa sekarang ini, sangat penting bagi pegiat HR untuk mengetahui cara mengembangkan kemampuan karyawan?
Ya, pasalnya, pengembangan karyawan merupakan salah satu cara terbaik untuk tingkatkan produktivitas perusahaan.
Hal ini juga dibutuhkan agar perusahaan bisa memiliki angka employee retention yang tinggi.
Meskipun demikian, sayangnya kebanyakan perusahaan justru menempatkan fokusnya pada kualitas produk. Sedangkan, perkembangan karyawannya kurang diperhatikan dengan baik.
Hasilnya, angka produktivitas perusahaan menjadi stagnan dan bisnis pada akhirnya tak mampu bersaing dengan kompetitor di pasar.
Nah, tentu kamu tak mau hal tersebut terjadi, kan? Maka dari itu, yuk, pelajari serba-serbi cara mengembangkan kemampuan karyawan dalam rangkuman di bawah ini!
5 Cara Mengembangkan Kemampuan Karyawan
1. Pertimbangkan tujuan perusahaan
Cara pertama yang bisa kamu ikuti untuk mengembangkan kemampuan karyawan adalah dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Hal ini diperlukan supaya kamu bisa mengidentifikasi keterampilan, pengetahuan, serta kompetensi yang dibutuhkan karyawan untuk mendukung tujuan tersebut.
Sebagai contoh, perusahaan ingin memiliki angka pertumbuhan yang cepat. Melihat hal tersebut, kamu bisa sediakan pemimpin atau manajer tambahan yang karismatik dan suportif.
Lalu, keterampilan apa saja yang perlu dimiliki oleh para manajer tersebut?
Apakah terdapat karyawan yang saat ini memiliki keterampilan atau kemampuan untuk memenuhi posisi tersebut?
Jika tidak, kamu bisa kembangkan rencana untuk menjembatani kesenjangan antara keahlian karyawan saat ini dan keterampilan yang dibutuhkan.
2. Berkomunikasi dengan karyawan
Cara kedua yang kamu bisa kamu ikuti adalah dengan menghindari asumsi mengenai tingkat keterampilan, tujuan karier, dan aspirasi karyawan.
Untuk mengetahui hal-hal di atas, kamu bisa sediakan ruang untuk diskusi atau tatap muka secara langsung dengan masing-masing karyawan.
Hal ini dibutuhkan, supaya kamu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan karier setiap karyawan dan langkah yang mereka ambil untuk mencapainya.
Melalui diskusi ini, kamu dapat memberikan peluang atau fasilitas yang dapat membantu karyawan untuk mencapai cita-cita kariernya dengan lebih mudah.
3. Menentukan keterampilan yang dibutuhkan karyawan
Cara mengembangkan kemampuan karyawan berikutnya adalah dengan menentukan keterampilan utama yang mereka butuhkan.
Inilah saatnya bagi pegiat HR untuk memutuskan, keterampilan seperti apa yang dibutuhkan setiap karyawan di era modern ini.
Namun, pastikan bahwa kemampuan yang bakal diajarkan sudah sesuai dengan tujuan karyawan dan perusahaan.
Dengan demikian, perkembangan karyawan ini nantinya dapat membantu badan usaha untuk mencapai tujuan bisnisnya.
4. Membuat action plan
Menciptakan action plan secara spesifik juga bisa menjadi cara jitu untuk mengembangkan kemampuan karyawan.
Program pengembangan karyawan bisa mencakup kombinasi dari kegiatan seperti pelatihan formal, bekerja sama dengan para ahli, coaching, dan kunjungan ke lembaga pengembangan.
Nah, kamu perlu menjelaskan setiap tantangan yang harus karyawan hadapi di posisi saat ini.
Selain itu, pertimbangkan juga hal apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan rencana karyawan. Sebagai contoh, apakah ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum proses pengembangan dimulai?
Hal tersebut, bisa membuat karyawan terus termotivasi dan semangat dalam mengejar tujuan mereka.
Selain itu, action plan juga akan membantu kamu untuk mengukur keberhasilan dari rencana yang sudah ditetapkan.
5. Menyediakan keahlian baru untuk karyawan
Cara terakhir adalah dengan menerapkan keahlian baru untuk mengembangkan karyawan.
Kamu bisa menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk membantu karyawan dalam meningkatkan skill.
Supaya mendapatkan keuntungan dari pengembangan karyawan, kamu bisa menerapkan keterampilan baru.
Siapkan beberapa peluang di mana karyawan bisa dengan mudah menerapkan keterampilan baru tersebut ke pekerjaan, serta mendapatkan feedback.
Hal ini nantinya bisa membantu memperkuat keterampilan baru mereka. Sebab, bila tidak segera menerapkan pengetahuan baru tersebut, kemungkinan para karyawan akan lupa.
