Belakangan ini, “Revolusi Industri 4.0” tengah menjadi percakapan yang hangat di kalangan pengusaha. Bersamaan dengan istilah tersebut, digital transformation ternyata muncul dan ikut menjadi perhatian.
Hal ini wajar terjadi. Sebab, kedua istilah tersebut ternyata memang saling berhubungan.
Perkembangan dan transformasi teknologi digital sudah menjadi gaya hidup, dan dampaknya pada efisiensi bisnis sangatlah dibutuhkan bagi perusahaan guna menyambut revolusi industri modern.
Bahkan, kebanyakan perusahaan kini menerapkan strategi transformasi digital untuk membantu tim lebih berfokus dalam memberikan value kepada pelanggan.
Akan tetapi, pertanyaan banyak pengusaha sekarang adalah terkait dampak-dampak lain yang justru ditawarkan oleh transformasi digital.
Apakah selamanya positif? Atau malah terdapat poin-poin risiko yang wajib diperhatikan?
Agar lebih jelas, yuk, simak dulu serba-serbi digital transformation di bawah ini!
Apa Itu Digital Transformation?
Melansir laman Asana, digital transformation adalah sebuah tindakan di mana perusahaan menerapkan teknologi digital pada proses operasional bisnisnya.
Dalam kata lain, mereka mengubah pola kerja bisnis serta proses kerja operasional perusahaan dengan penerapan teknologi terkini.
Upaya tersebut mungkin terlihat sepele, terutama karena banyak perusahaan yang melakukan hal tersebut.
Nyatanya, meningkatkan kegiatan operasional dengan teknologi digital dapat mendorong pekerja untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan.
Istilah “transformasi digital” sendiri digunakan secara luas sehingga banyak orang yang mengira bahwa istilah tersebut hanyalah jargon bisnis.
Padahal, istilah tersebut mengacu pada konsep penting yang harus dipahami oleh para pemimpin bisnis di era modern ini.
Tujuan digital transformation sendiri bukan hanya sekadar menambahkan teknologi baru ke dalam bisnis.
Kehadirannya merupakan upaya strategis untuk menumbangkan kompetitor di pasar, mengvaluasi kinerja operasional bisnis, dan bukan untuk mempertahankan status quo perusahaan.
Seperti Apa Dampak Digital Transformation untuk Bisnis?
Jika melihat penjelasan di atas, mungkin dapat disederhanakan bahwa transformasi digital mampu memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Strategi ini juga bisa membantu karyawan untuk memberikan nilai dan pengalaman yang luar biasa buat pelanggan bisnis.
Namun, bagaimana cara digital transformation untuk menghadirkan kedua dampak positif tersebut? Tentu dua keuntungan tersebut tak hadir secara tiba-tiba, bukan?
Guna mengungkap jawabannya, mari kita jelajahi kedua elemen tersebut secara mendalam.
1. Competitive advantage
Menurut Wrike, perusahaan yang mampu memanfaatkan teknologi digital terkini memiliki posisi yang lebih baik untuk mengungguli pesaingnya.
Hal ini berlaku karena mereka dapat menyederhanakan proses kerja bisnis secara lebih efektif.
Biaya operasional pun akhirnya berkurang, perubahan pasar pun jadi bisa direspons dan dieksekusi dengan lebih cepat.
Bisnis yang sepenuhnya menggabungkan teknologi ke dalam proses mereka juga dapat menggunakan informasi dari analisis data untuk menandai pola, tren, dan preferensi pelanggan yang penting.
Dalam kata lain, meskipun lanskap bisnis terus berkembang, mereka bakal tetap berada di depan para kompetitor dengan mengidentifikasi peluang bisnis baru.
2. Pengalaman pelanggan
Di sisi pelanggan, ekspektasi bakal terus berkembang dan digital transformation sangatlah dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Jika digunakan secara efektif, teknologi digital dapat mendorong perusahaan untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan lancar untuk pelanggan.
Hal ini bisa dilakukan dalam berbagai saluran dan platfortm, seperti chatbot, media sosial, serta email, yang semuanya mampu mendukung dan melibatkan pelanggan secara real time.
Kombinasi aksesibilitas instan dan daya tanggap ini berkontribusi pada pengalaman pelanggan yang positif dan membantu perusahaan untuk membina hubungan jangka panjang dengan konsumennya.
Bagaimana Cara untuk Menerapkan Strategi Digital Transformation?
Lalu, yang jadi pertanyaan kini adalah bagaimana sih, cara untuk menerapkan strategi digital transformation ini?
Upaya tersebut sejatinya cukup baru di Indonesia, maka tak heran jika proses implementasinya masih asing.
Nah, mirip dengan kebanyakan proses project planning, langkah pertama dalam proses transformasi digital adalah penetapan tujuan.
Apa tujuan yang ingin perusahaan capai dengan memulai perjalanan transformasi digital ini? Apakah kamu sudah membayangkan kembali pengalaman pelanggan selama ini?
Supaya lebih jelas, berikut GajiGesa jabarkan di bawah.
1. Menetapkan tujuan digital transformation
Menurut lamat Magenest, sasaran terbaik bagi sebuah bisnis adalah yang dapat diukur—hal ini pun berlaku untuk sasaran strategi digital transfomation.
Coba gunakan metodologi penetapan tujuan seperti SMART, OKR, atau kerangka masalah.
Inisiatif ini dapat membantu kamu guna mengidentifikasi strategi transformasi digital dan memberikan kesempatan kepada tim untuk memahami dan menentukan tujuan proyek spesifik ini.
Penting juga untuk diingat bahwa pelanggan mungkin tidak selalu menyadari dampak dari proses transformasi digital bisnis.
Terkadang, hasil akhirnya adalah hal-hal yang tidak terlihat oleh pelanggan—seperti waktu pemuatan situs web bisnis yang lebih cepat atau jangka waktu pengiriman yang lebih singkat.
2. Menggunakan manajemen perubahan untuk menerapkan digital transformation
Lalu, supaya dampak-dampak positif yang diharapkan dari digital transformation bisa hadir, perusahaanmu bisa menerapkan manajemen perubahan.
Strategi ini tidak hanya akan berdampak pada pelanggan, tapi juga pengalaman karyawan atau employee experience yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasional bisnis.
Singkatnya seperti ini, jika perusahaan ingin membuat perubahan yang akan berdampak pada pelanggan, pertimbangkan program peluncuran produk kecil-kecilan untuk menguji reaksi mereka.
Perusahaan pun nantinya dapat bekerja dengan pelanggan untuk mendapatkan masukan dan membantu tim mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan konsumen.
Di sisi lain, untuk membuat perubahan yang benar-benar berdampak untuk karyawan, perusahaan pun harus bisa memastikan kebutuhan dan kesejahteraan mereka.
Sebagai contoh, perusahaan memanfaatkan digital transformation di bidang teknologi finansial untuk mengembangkan kesehatan keuangan karyawannya.
Digital Transformation: Kompensasi Modern, untuk Karyawan Modern
Melihat hal tersebut, sebaiknya kamu sudah bersiap dan menyediakan benefit finansial terbaik untuk karyawan, yaitu akses gaji fleksibel atau earned wage access (EWA) GajiGesa.
Ya, sesuai namanya, layanan yang hadir sebagai bentuk digital transformation ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel atau lebih awal.
Sehingga, layanan ini bisa dijadikan alternatif ketika karyawan harus memenuhi kebutuhan mendadak di tengah bulan.
Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya mereka bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.
Alhasil, karyawan tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Eits, bukan hanya itu. Akses gaji fleksibel GajiGesa juga bermanfaat untuk perusahaan.
Karena kesejahteraan mereka sudah terjamin, karyawan pun bakal lebih semangat untuk menunjukkan performa terbaiknya di kantor.
Loyalitas mereka terhadap perusahaan pun jadi lebih terjamin. Alhasil, progres bisnis makin meningkat dan angka retensi perusahaan takkan tiba-tiba menurun.
Menarik bukan? Nah, layanan EWA kami hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.
Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami.
Prioritaskan kesejahteraan karyawan dan bisnismu sekarang juga!