Blog

4 Hal yang Perlu Menjadi Fokus HR setelah Lebaran Usai

fokus hr setelah lebaran

Hari raya Idulfitri sudah berakhir dan masyarakat akan segera kembali beraktivitas. Tanpa disadari, pergeseran momen ini membentuk beberapa hal krusial yang perlu menjadi fokus tim HR setelah Lebaran.

Mengapa demikia? Sebab, bila dilewati tempat kerja bisa menemukan isu-isu yang bukan hanya menghambat progres bisnis, tetapi juga melunturkan budaya kerja perusahaan.

Sebagai contoh, proses transisi kembali karyawan ke hiruk pikuk perkantoran setelah liburan merupakan tantangan yang serius.

Tim HR perlu mengantisipasi hal ini agar angka produktivitas dan motivasi karyawan bisa kembali meningkat setelah stagnan selama Lebaran.

Nah, agar kamu tak ketinggalan, berikut ini adalah sejumlah hal yang menurut GajiGesa perlu menjadi fokus HR setelah momen Lebaran usai. Yuk, disimak!

1. Membantu karyawan menyesuaikan diri habis berlibur

Pertama-tama, tim HR wajib membantu karyawan untuk menyesuaikan diri setelah libur panjang.

Hal ini perlu dilakukan sebagai langkah untuk memangkas rasa post-holiday blues yang sudah pasti akan dialami karyawan.

Jika kamu belum tahu, istilah tersebut mengacu pada perasaan jangka pendek yang dialami seseorang setelah liburan, termasuk kesedihan, kesepian, hingga kelelahan, sesuai ujaran CNN.

Isu tersebut mungkin terlihat sepele, tetapi angka produktivitas karyawan bisa terhambat secara drastis.

Sebagai solusi, tim HR bisa adakan sesi re-engagement untuk kembalikan semangat karyawan karyawan. Adapun beberapa hal yang bisa tim HR lakukan adalah:

  • Melakukan aktivitas team-building
  • Memberikan apresiasi kepada karyawan
  • Menyusun rencana kerja yang realistis
  • Memanfaatkan metode time-blocking untuk mengatur waktu kerja karyawan

2. Mengantisipasi gelombang resign pasca Idulfitri

fokus hr setelah lebaran

Selanjutnya, fokus tim HR setelah Lebaran harus dilimpahkan pada gelombang resign.

Ya, umumnya pasca Idulfitri akan muncul gelombang resign besar yang dapat membuat angka turnover perusahaan membengkak.

Menurut laman Kerjoo, hal ini berlaku karena karyawan merasa kurang diapresiasi oleh perusahaan dan ingin mencari peluang baru.

Sebagai solusi, tim HR perlu membuka alur komunikasi yang transparan dengan karyawan. Hal ini dilakukan guna mencari akar masalah yang memercik gelombang resign.

Berikutnya, tim HR perlu menyediakan paket kompensasi atau benefit yang lebih pas untuk kesejahteraan karyawan, seperti EWA (Earned Wage Access) GajiGesa.

Sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel atau lebih awal. 

Layanan ini bisa dijadikan alternatif ketika karyawan harus memenuhi kebutuhan mendadak di tengah bulan.

Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan. 

Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya mereka bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak. 

Alhasil, karyawan tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.

Bukan hanya itu. Akses gaji fleksibel GajiGesa juga bermanfaat untuk perusahaan.

Karena kesejahteraan mereka sudah terjamin, karyawan pun bakal lebih semangat untuk menunjukkan performa terbaiknya di kantor.

Loyalitas mereka terhadap perusahaan pun jadi lebih terjamin. Alhasil, progres bisnis makin meningkat dan angka retensi perusahaan takkan tiba-tiba menurun.

Menarik bukan? Nah, layanan EWA GajiGesa juga menawarkan sejumlah fitur lainnya yang dapat menguntungkan karyawan dan perusahaanmu.

Yuk, cari tahu selengkapnya dengan klik tombol di bawah ini!

3. Mengembalikan keakraban di tempat kerja

Fokus tim HR setelah Lebaran yang kerap dilupakan banyak pihak adalah membangun kembali keakraban di tempat kerja.

Ketika tengah berlibur, terutama libur panjang, karyawan seringkali kehilangan komunikasi dengan rekan kerjanya.

Alhasil, keakraban sesama karyawan pasca Lebaran biasanya luntur. Bahkan tak jarang karyawan memilih untuk bekerja secara mandiri, sebagai cara untuk kembali bekerja dengan giat secara perlahan.

Sebagai solusi, tim HR bisa coba mengadakan beberapa aktivitas khusus karyawan, seperti:

  • Sediakan sesi catch-up bagi karyawan untuk bercengkrama
  • Permainan untuk ice breaking atau aktivitas membangun tim
  • Pelatihan singkat atau webinar yang relevan dengan pekerjaan mereka
  • Pelimpahan dana untuk team dinner atau team lunch

4. Memastikan kebutuhan kerja karyawan

fokus hr setelah lebaran

Terakhir, fokus tim HR setelah Lebaran adalah untuk memastikan kebutuhan kerja karyawan.

Umumnya, setelah Lebaran kebutuhan kerja karyawan akan berubah. Misalnya, perangkat yang mereka gunakan sudah perlu diganti.

Atau ternyata kantor yang sudah lama ditinggalkan masih berantakan, bahkan AC-nya sudah tak lagi dingin.

Nah, hal-hal ini memang kesannya sepele. Akan tetapi, bila tidak dihiraukan bisa menjadi masalah yang dapat merusak motivasi dan semangat kerja karyawan.

Maka dari itu, pastikan kembali bahwa kebutuhan kerja karyawan sudah terpenuhi sebelum mereka kembali bertugas.

Namun, jangan lupa sesuaikan kembali kebutuhan ini dengan kondisi finansial perusahaanmu. Diskusikan kembali hal ini dengan tim yang bersangkutan.

Hubungi Kami