Mungkin sebagian Sobat Gaji sudah tau kalau kasbon adalah sebuah layanan yang memungkinkan karyawan untuk mendapatkan gaji mereka sebelum jadwal penggajian resmi.
Ketika momen mendesak muncul dan belum saatnya kamu menerima gaji, layanan ini bisa menjadi opsi yang dapat diambil oleh karyawan untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan mengajukan permohonan kasbon kepada perusahaan, karyawan meminta agar sejumlah gaji mereka diberikan lebih awal dari jadwal biasanya.
Kebijakan kasbon sendiri merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh perusahaan untuk membantu karyawan mengatasi kebutuhan mendesak.
Namun, perlu ditekankan lagi nih bahwa kasbon bukanlah solusi yang selalu tepat bagi karyawan. Sebab, pada dasarnya ia menjadi beban baru bagi tumpukan utangmu.
Nah, selain itu ada beberapa hal lainnya nih yang wajib kamu ketahui tentang layanan penggajian tersebut. Yuk, simak rincian lengkapnya mengenai konsep, fungsi, serta risiko kasbon yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dan karyawan.
Apa Itu Kasbon?
Melansir laman Katadata, kasbon adalah fasilitas pinjaman uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan.
Biasanya, karyawan mengajukan kasbon sebelum tanggal penggajian mereka tiba. Artinya, uang yang dipinjamkan sebenarnya berasal dari gaji karyawan tersebut.
Jumlah uang yang dapat dipinjamkan melalui kasbon biasanya disesuaikan dengan masa kerja karyawan. Semakin lama karyawan bekerja, semakin besar potensi pinjaman yang bakal diberikan.
Proses pembayaran kembali kasbon pun dapat dilakukan dengan cara dicicil setiap bulannya, baik melalui pembayaran tunai maupun dengan pemotongan langsung dari gaji bulanan.
Fasilitas ini sering dianggap bermanfaat bagi karyawan, khususnya yang membutuhkan dana untuk keperluan mendesak atau tak terduga. Sayangnya, layanan ini merupakan utang bagi karyawan, sehingga tak selamanya bisa menjadi opsi yang tepat.
Fungsi Kasbon
Sejatinya, kasbon tidak hanya berfungsi sebagai solusi untuk situasi darurat. Layanan ini juga memiliki beberapa manfaat lain untuk karyawan.
Secara prinsip, kasbon adalah fasilitas yang tidak dimiliki oleh semua perusahaan karena kebijakannya bergantung pada keputusan masing-masing perusahaan.
Kehadiran fasilitas kasbon dapat meningkatkan tingkat dedikasi dan loyalitas karyawan, karena menunjukkan bahwa perusahaan memerhatikan kesejahteraan pegawainya.
Fasilitas kasbon sendiri juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberikan solusi atas masalah keuangan yang mereka hadapi.
Sistem Kerja Kasbon
Proses pengajuan kasbon umumnya merupakan proses yang cukup sederhana di mana ketentuannya ditetapkan oleh setiap perusahaan. Oleh sebab itu, banyak karyawan yang memanfaatkan fasilitas ini.
Secara umum, kasbon yang diajukan tidak boleh melebihi 1/3 hingga 1/2 dari gaji karyawan. Pengembalian juga harus dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan, baik dalam hal nominal maupun jatuh tempo pembayarannya.
Karyawan biasanya dapat membayar kasbon melalui sistem pemotongan langsung dari gaji mereka setiap tanggal penggajian.
5 Alasan Pengajuan Kasbon yang Sering Digunakan
Ada beberapa alasan khusus yang bisa menjadi dasar pengajuan kasbon oleh karyawan. Pengajuan untuk layanan ini pada dasarnya tidak dapat dilakukan tanpa alasan yang kuat.
Berikut beberapa contoh situasi di mana karyawan biasanya mengajukan kasbon:
1. Biaya kesehatan
Salah satu alasan utama untuk mengajukan kasbon adalah untuk menutupi biaya pengobatan, terutama jika anggota keluarga tidak memiliki asuransi kesehatan seperti BPJS.
Keadaan ini menjadi lebih serius jika penyakit yang diderita cukup parah. Sehingga, umum digunakan karyawan untuk meminta kasbon ke perusahaan.
2. Kekurangan dana darurat
Situasi ini menjadi lebih buruk jika karyawan tidak memiliki dana darurat atau tabungan yang mencukupi.
Dalam kondisi tersebut, kasbon menjadi opsi yang dianggap lebih aman daripada mengambil pinjaman dari sumber online yang tidak terpercaya. Sebagai contoh, pinjaman online ilegal.
3. Kebutuhan biaya pendidikan
Karyawan sering mengajukan kasbon kepada perusahaan untuk menutupi biaya pendidikan. Baik itu untuk diri mereka sendiri, ataupun anak dan anggota keluarga lainnya.
Seiring dengan meningkatnya biaya hidup, biaya pendidikan juga cenderung meningkat.
Sehingga kasbon sering menjadi solusi praktis bagi karyawan yang sedang memerlukan biaya untuk lanjutkan edukasi.
4. Renovasi rumah
Perencanaan renovasi rumah memerlukan pertimbangan yang matang, terutama dari segi keuangan.
Namun, terkadang keadaan darurat seperti musibah dapat memaksa seseorang untuk melakukan perbaikan rumah.
Dalam situasi tersebut, karyawan mungkin memerlukan dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.
5. Biaya Pernikahan
Biaya pernikahan sering kali melampaui anggaran yang telah disiapkan. Oleh karena itu, karyawan kadang-kadang membutuhkan tambahan dana dan kasbon dapat menjadi solusi alternatif bagi mereka.
Risiko Kasbon bagi Perusahaan
Nah, jika melihat penjelasan di atas, rasanya kasbon adalah opsi yang baik ketika karyawan sedang membutuhkan uang di momen mendesak.
Kendati demikian, layanan ini hadir dengan berbagai risiko yang cukup berbahaya bagi kesejahteraan karyawan. Berikut adalah contoh-contohnya:
1. Risiko gagal bayar
Meskipun pembayaran kasbon bisa dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan, risiko gagal bayar masih tetap ada.
Hal ini sering terjadi ketika karyawan tiba-tiba mengundurkan diri atau meninggalkan perusahaan sebelum melunasi pinjamannya. Risiko ini bisa melonjak lebih tinggi jika perusahaan menerapkan sistem pembayaran tunai atau tanpa pemotongan gaji.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menetapkan ketentuan yang ketat sebelum memberikan kasbon kepada karyawan.
2. Adanya ketergantungan pinjaman
Setelah pengajuan kasbon pertama disetujui, karyawan bisa menjadi sangat ketergantungan pada pinjaman kasbon.
Hal ini dapat mengganggu stabilitas keuangan perusahaan karena ada kemungkinan karyawan mengajukan kasbon tanpa alasan yang mendesak.
Jika terus berlanjut dapat mengganggu arus kas perusahaan karena dana yang seharusnya digunakan untuk keperluan bisnis dialihkan untuk memenuhi pinjaman karyawan.
3. Mengganggu arus kas perusahaan
Akibat terlalu banyak kasbon atau adanya tunggakan pembayaran dapat mengganggu arus kas perusahaan secara signifikan.
Jika tidak dikelola dengan baik, kasbon dapat menghambat operasi bisnis secara keseluruhan.
Memang, kasbon adalah solusi alternatif yang disediakan perusahaan untuk membantu karyawan dalam situasi keuangan yang sulit. Namun, penting untuk diingat bahwa kasbon merupakan aspek yang sensitif dan berisiko baik bagi perusahaan maupun karyawan.
Oleh karena itu, pengajuan kasbon harus didasarkan pada alasan yang valid dan kuat untuk memperoleh persetujuan. Selain itu, privasi karyawan yang mengajukan kasbon harus dijaga dengan baik.
Nah, saat ini terdapat solusi lainnya yang dapat perusahaan berikan untuk meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan selain kasbon, yaitu Earned Wage Access (EWA) GajiGesa.
Apa Itu EWA GajiGesa? Solusi Paling Tepat untuk Karyawan
Ya, sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel atau lebih awal.
Sehingga, EWA bisa dijadikan sebagai alternatif ketika karyawan harus memenuhi kebutuhan di tengah bulan.
Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Mengapa demikian? Sebab, EWA bukanlah kasbon dan tidak menjadi utang buat karyawan.
Tujuan utama dari layanan ini adalah supaya mereka bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak tanpa harus memikirkan beban keuangan yang akan datang.
Alhasil, karyawan tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Menarik bukan? Nah, layanan EWA kami hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.
Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami. Prioritaskan kesejahteraan karyawanmu sekarang juga!
