logo GajiGesa

Blog

Siklus Kinerja Karyawan: Inisiatif yang Mampu Dongkrak Efektivitas Bisnis dan Karyawan

Dalam sebuah perusahaan, siklus manajemen kinerja merupakan sebuah hal rutin yang dinilai krusial.

Mengapa demikian? Sebab, pendekatan ini sifatnya sistematis dan dilaksanakan guna meningkatkan kinerja karyawan dan bisnis. 

Proses kerjanya terdiri dari empat tahap utama dan dihadirkan agar tujuan karyawan dan organisasi tetap selaras. 

Karyawan pun nantinya bisa menerima umpan balik berkelanjutan dan peluang pengembangan untuk kariernya sendiri.

Namun, apa saja komponen-komponen penting yang wajib disertakan dalam inisiatif tersebut? Apakah semua perusahaan benar-benar diwajibkan untuk melakukan siklus manajemen kinerja?

Agar lebih jelas, yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel GajiGesa di bawah ini!

Apa Itu Siklus Manajemen Kinerja?

manajemen kinerja

Sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan siklus manajemen kinerja? Seperti apa proses kerjanya?

Jadi, menurut laman Valamis, inisiatif ini mengacu pada sebuah model yang memungkinkan pihak manajerial perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis dengan lebih baik melalui proses pengembangan karyawan yang terstruktur.

Dalam kata lain, ia dirancang sebagai proses terstruktur untuk pengelolaan kinerja karyawan yang berkelanjutan.

Sistem kerjanya merupakan bagian dari proses atau strategi manajemen kinerja. Proses pelaksanaannya pun bisa berjalan dengan singkat. 

Akan tetapi, perusahaan yang lebih sukses umumnya menggunakan prosedur empat langkah yang berkesinambungan, yaitu perencanaan, pemantauan, peninjauan, dan pemberian penghargaan.

Manfaat menggunakan metode ini antara lain peningkatan daya saing, fleksibilitas struktural yang lebih banyak, dan motivasi karyawan yang lebih tinggi.

Mengapa Siklus Manajemen Kinerja Dinilai Penting?

manajemen kinerja

Siklus manajemen kinerja dinilai sangat penting karena mampu menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan organisasi.

Inisiatif ini pun mampu mendorong pengembangan skill dan meningkatkan akuntabilitas setiap karyawan.

Melalui umpan balik yang berkelanjutan dan evaluasi terstruktur, hal ini membantu mengidentifikasi kesenjangan kinerja secara tepat waktu dan memfasilitasi pengambilan keputusan berdasarkan data.

Hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan dan retensi karyawan, tapi juga mendorong kesuksesan bisnis secara keseluruhan dengan memastikan sumber daya manusia telah dimanfaatkan secara efektif.

4 Tahap Siklus Manajemen Kinerja

Seperti yang sebelumnya sudah GajiGesa paparkan, siklus manajemen kinerja mencakup empat tahap utama, yaitu

  • Perencanaan
  • Pemantauan
  • Peninjauan
  • Pemberian penghargaan

Model ini biasanya berjalan dalam jangka waktu satu tahun, diakhiri dengan evaluasi kinerja.

Meskipun demikian, kebanyakan badan usaha merasa bahwa kinerja karyawan akan lebih cepat meningkat bila pihak manajerial lebih sering melakukan pemeriksaan.

Lalu, seperti apa cara kerja dari masing-masing tahap di atas? Apakah ada strategi spesifik yang bisa perusahaanmu ikuti ketika menjalankan tahapan tersebut? Berikut penjelasannya:

1. Perencanaan/Planning

Perencanaan adalah tahap dasar di mana landasan untuk keseluruhan siklus ditetapkan.

Di sini, manajer dan karyawan berkolaborasi untuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai di masa mendatang.

Fokusnya pun tetap tertuju pada penetapan tujuan yang jelas dan terukur yang selaras dengan tujuan organisasi yang lebih luas.

Misalnya, seorang manajer bidang marketing mungkin menggunakan metode SMART untuk menetapkan tujuan seperti meningkatkan traffic situs web sebesar 20% pada kuartal selanjutnya.

2. Pemantauan/Monitoring

Tahap berikutnya dalam siklus manajemen kinerja adalah pemantauan atau monitoring.

Menurut laman Workable, di sini manajer berfokus untuk melacak progres karyawan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Fase satu ini sifatnya dinamis dan melibatkan komunikasi berkelanjutan antara manajer dan karyawannya.

Sebagai contoh, jika suatu proyek membelot dari jadwal, manajer dan karyawan dapat mendiskusikan strategi untuk mengembalikannya ke jalur yang benar dalam pertemuan tatap muka mingguan mereka.

3. Penijauan/Reviewing

Dalam tahap siklus manajemen kinerja satu ini, fokus manajer adalah pada penilaian kinerja terhadap tujuan yang ditetapkan selama tahap perencanaan.

Tujuannya tak lain untuk memberikan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja si karyawan.

Misalnya, sistem umpan balik 360 derajat dapat digunakan untuk mengumpulkan masukan dari rekan kerja, bawahan, dan supervisor.

Karyawan pun juga bisa diminta untuk menilai kualitas kerjanya. Inisiatif ini dapat digunakan untuk melihat sejauh mana karyawan percaya dengan kemampuannya sendiri.

4. Pemberian penghargaan/Rewarding

Tahap terakhir dalam siklus manajemen karyawan adalah pemberian penghargaan.

Ini merupakan tahap terakhir di mana proses kerjanya berkaitan dengan apresiasi dan penghargaan atas pencapaian karyawan. Alhasil, ia menutup tahapan yang ada dan menyiapkan manajer untuk siklus manajemen kinerja berikutnya.

Misalnya, seorang karyawan yang secara konsisten melampaui target mungkin akan diberikan bonus kinerja atau bahkan promosi.

Di sisi lain, karyawan yang memiliki kualitas kerjanya masih di bawah standar mungkin dapat dianggap tidak berada dalam fungsi atau organisasi yang tepat. 

Dengan demikian, pihak HR dan manajemen dapat mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan kerjanya dengan karyawan tersebut.

Apresiasi Upaya Karyawan dengan EWA GajiGesa

Nah, perusahaan sendiri juga bisa memberikan penghargaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Sebagai contoh, sekarang ini karyawan memerlukan benefit finansial yang bisa menjamin kesejahteraannya, seperti akses gaji fleksibel atau Earned Wage Access GajiGesa.

Ya, sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel. 

Sehingga, EWA ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk dana darurat di tengah bulan.

Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.

Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya karyawan bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.

Alhasil, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.

Karena kesejahteraan mereka sudah terjamin, karyawan pun nantinya bakal lebih semangat untuk menunjukkan performa terbaiknya di kantor.

Loyalitas mereka terhadap perusahaan pun jadi lebih terjamin. Alhasil, progres bisnis makin meningkat dan angka retensi perusahaan takkan tiba-tiba menurun.

Menarik, bukan? Nah, fitur EWA ini hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.

Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, rekomendasikan perusahaanmu dengan mengisi formulir di bawah artikel ini. Segera prioritaskan kesejahteraan finansial dan kebugaran mentalmu, sekarang juga!

Hubungi Kami