Saat ini, paylater vs earned wage access tengah menjadi pembahasan yang cukup panas. Sebab, keduanya acap kali dianggap serupa oleh banyak orang.
Padahal, kedua layanan ini tidak bisa ditempatkan dalam satu kategori yang sama. Masing-masing sistem memiliki cara kerja serta benefit yang berbeda.
Sekarang ini, paylater memang sedang menjadi primadona di berbagai layanan dan aplikasi. Tidak hanya bagi penyedia jasa, tapi, juga bagi konsumen.
Hal ini berlaku karena metode pembayaran tersebut serupa dengan kartu kredit. Di mana, pengguna dapat memanfaatkan jasa paylater untuk membayar tagihan belanjanya terlebih dahulu.
Meskipun demikian, cara kerjanya telah menimbulkan banyak risiko dari penggunaan paylater, seperti utang yang menumpuk, pola perilaku konsumtif, serta menimbulkan kecemasan finansial.
Di sisi lain, earned wage access (EWA) menawarkan sistem kerja yang berbeda dan ragam benefit yang lebih menguntungkan.
Teknologi ini merupakan akses gaji fleksibel, di mana karyawan bisa menarik upah mereka tanpa perlu menunggu tanggal gajian.
Nah, dikarenakan uang yang ditarik berasal dari gaji karyawan, teknologi ini menawarkan kesejahteraan finansial yang tak bisa kamu temukan dalam paylater, seperti bebas dari tumpukan utang.
Sebagai pengguna, kamu juga tak perlu mengkhawatirkan adanya risiko ketika menggunakan EWA.
Justru, dengan menggunakan sistem cermat ini, kamu selaku karyawan dapat mengantisipasi berbagai keuntungan menarik.
Lalu, mana, sih, yang sebenarnya lebih baik? paylater atau EWA?
Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasan lengkap mengenai paylater vs earned wage access di bawah ini!
Paylater vs Earned Wage Access (EWA)
Ayo, kita simak satu per satu pembahasan mengenai paylater dan earned wage access untuk mengetahui mana yang lebih baik.
Apa Itu Paylater?
Perkembangan ekonomi digital saat ini membuat proses transaksi menjadi semakin mudah.
Salah satunya adalah kehadiran paylater sebagai metode pembayaran yang bisa kamu gunakan saat berbelanja di e-commerce.
Nah, apa itu yang dimaksud dengan paylater?
Seperti yang sudah dijelaskan, teknologi ini sejatinya cukup serupa dengan layanan kartu kredit.
Di mana, perusahaan yang menyediakan jasa paylater akan menalangi terlebih dahulu pembayaran tagihan pengguna di sebuah aplikasi atau merchant.
Kemudian, di penghujung bulan, pengguna diwajibkan untuk membayar tagihan belanjanya kepada perusahaan tersebut.
Dengan kemudahan inilah, banyak pengguna tertarik untuk menggunakan paylater.
Meskipun demikian, manfaat dari teknologi ini sejatinya tak sebanding dengan risiko yang bakal kamu rasakan.
Sebagai contoh, kebanyakan konsumen tidak sadar dengan besar bunga yang diterapkan oleh penyedia jasa paylayer.
Bunga yang ditetapkan tersebut pun berbeda-beda dan biasanya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan. Umumnya, bunga dimulai dari angka 2,25 % – 4,8 % per bulannya.
Tak hanya itu, menggunakan paylater juga bisa menimbulkan banyak dampak negatif pada kehidupanmu.
Di antaranya adalah membiasakan diri dengan budaya berutang, menjadi lebih boros, keamanan identitas yang sewaktu-waktu bisa terancam, tagihan membengkak, dan masih banyak lagi.
Intinya, meskipun menawarkan banyak kemudahan, menggunakan paylater dapat menyebabkan stres finansial dan berbagai kerugian lainnya.
Apa Itu Earned Wage Access (EWA)?
Seperti yang sebelumnya sudah dipaparkan, paylater vs earned wage access kerap diperbincangkan karena keduanya dianggap serupa.
Nyatanya, hal tersebut tidaklah tepat. Sebab, selain cara kerjanya yang berbeda, EWA juga menawarkan lebih banyak keuntungan ketimbang sistem paylater.
Namun, tahukah kamu apa itu yang dimaksud dengan earned wage access (EWA)?
Teknologi ini mengacu pada akses gaji fleksibel yang memungkinkan karyawan untuk menarik gajinya di manapun dan kapan pun.
Perusahaan umumnya menerapkan sistem gajian per bulan yang tanggalnya sudah ditetapkan.
Akan tetapi, dengan teknologi tersebut, karyawan bisa mengakses dan mengelola gaji mereka tanpa perlu menunggu tanggal gajian tiba, sehingga membuat EWA sebagai revolusi siklus gajian yang mumpuni.
Melihat hal tersebut, banyak perusahaan yang kini mulai memberikan benefit EWA kepada karyawannya dengan tujuan untuk mengurangi stres finansial yang biasa mereka alami.
EWA juga disediakan guna mengurangi pola hidup konsumtif dan mencegah karyawan dari jasa pinjaman online atau paylater khususnya, dalam keadaan dana darurat.
Tak hanya itu, dikarenakan uang yang ditarik berasal dari gaji pribadi, kamu sebagai pengguna tak perlu mengkhawatirkan pembayaran bunga. Menarik bukan?
Nah, mungkin kini kamu bertanya-tanya, apakah menggunakan earned wage access bisa membuatmu lebih boros?
Tenang saja, teknologi ini tidak akan mendorongmu ke dalam pola hidup yang boros, kok. Apalagi jika menggunakan layanan EWA dari GajiGesa!
Sebab, di dalam aplikasi, terdapat fitur saving atau penghematan, di mana kamu sebagai karyawan bisa melihat rincian transaksi yang sudah dilakukan.
Fitur ini juga memungkinkanmu untuk melihat jumlah uang yang sudah dihemat dengan bertransaksi di dalam aplikasi GajiGesa.
Selain itu, perusahaan yang daftar ke layanan EWA GajiGesa juga bakal diberikan modul literasi finansial.
Dokumen tersebut nantinya akan kepada karyawan sehingga kamu bisa makin hemat dan merasakan kebebasan finansial.
Itu dia penjelasan singkat mengenai paylater vs earned wage access (EWA).
Ringkasnya, paylater dan earned wage access merupakan dua jenis layanan yang sangat berbeda.
Paylater memiliki cara kerja yang serupa dengan kartu kredit dan bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kondisi finansialmu.
Di sisi lain, EWA merupakan sistem akses gaji fleksibel yang memungkinkan karyawan untuk menarik gajinya dengan mudah.
Layanan tersebut juga menawarkan lebih banyak benefit dibandingkan paylater, yang paling utama adalah mengurangi kecemasan finansial untuk karyawan.
Nah, apakah perusahaanmu sudah menggunakan layanan EWA GajiGesa? Jika belum, tunggu apa lagi?
Yuk, daftarkan perusahaanmu dan dorong kesejahteraan karyawan mulai dari sekarang. Jangan sampai ketinggalan!