Tidak hanya tenaga kerja formal, perusahaan juga bisa merekrut dan mencari freelancer atau pekerja lepas.
Biasanya, jasa mereka bakal diperlukan ketika perusahaan meluncurkan proyek baru yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Kontrak tenaga kerja lepas nantinya akan berakhir setelah masa pengerjaan proyek berakhir.
Akan tetapi, tidak semua perusahaan memiliki sistem kontrak kerja yang sama.
Maka dari itu, apabila perusahaan membutuhkan tenaga kerja lepas, HRD perlu mengetahui cara mencari dan merekrut freelancer berikut ini.
Cara Mencari dan Merekrut Pekerja Lepas untuk Perusahaan
Bagi HRD yang ingin merekrut pekerja lepas atau freelancer, berikut ini adalah cara mencarinya
1. Melalui Platform Freelancer
Untuk mencari tenaga kerja lepas, HRD bisa menemukannya di beberapa platform situs lowongan kerja. Seperti LinkedIn, Jobstreet, atau Tech in Asia.
Jika ingin menemukan tenaga kerja lepas dengan lebih cepat, kamu bisa menggunakan platform khusus seperti Sribulancer, atau Projects.co.id.
Umumnya, para freelancer akan mempromosikan diri di platform tersebut dengan menempatkan portofolio dan resume.
Selain itu, coba pertimbangkan user yang pernah bekerja dengan freelancer tertentu. Pendapat mereka dapat kamu jadikan pertimbangan sebelum merekrut sang tenaga kerja lepas.
2. Pastikan Freelancer Memiliki Portofolio
Tidak jauh berbeda dari langkah sebelumnya, pastikan pekerja lepas yang hendak direkrut sudah memiliki portofolio.
Tujuan dari portofolio bukan sekadar untuk memperlihatkan hasil kerja, tetapi, juga memastikan bahwa freelancer memiliki pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Melalui portofolio, recruiter dapat mengetahui rekam jejak freelancer. Apa proyek yang sudah mereka kerjakan, preferensi kerja seperti apa, dan telah bekerja dengan siapa saja.
Dengan begitu, recruiter dapat mengetahui kualitas freelancer.
3. Memanfaatkan Koneksi
Untuk mencari freelancer, recruiter juga bisa memanfaatkan koneksi. Misalnya, dari karyawan yang memiliki rekomendasi teman pekerja lepas atau kenalan dari bidang serupa.
Dengan begitu, recruiter akan lebih mudah dalam proses penyaringan kandidat karena sudah mengetahui latar belakangnya.
4. Membagikan Informasi Lowongan Melalui Media Sosial
Alternatif selain mencari freelancer di situs lowongan kerja, recruiter juga bisa membagikan informasi melalui media sosial.
Biasanya, media sosial memiliki jangkauan yang lebih luas. Di media sosial biasanya juga terdapat komunitas yang dapat membantu menyebarkan informasi lowongan kerja.
5. Memastikan Identitas Kandidat
Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah pastikan identitas kandidat.
Meskipun hanya mencari pekerja lepas, HRD juga perlu memperhatikan kebenaran identitasnya. Siapa tahu, setelah kontrak berakhir, perusahaan akan membutuhkannya jasa lagi.
Itu tadi cara mencari dan merekrut pekerja lepas untuk perusahaan. Semoga artikel di atas dapat membantumu, ya!