Blog

Rekrutmen Online vs Offline, Mana yang Lebih Baik?

Apa kelebihan dan kekurangan dari rekrutmen online vs offline? Intip perbandingan keduanya di artikel berikut ini.
rekrutmen online

Sejak munculnya pandemi, seluruh kegiatan bisnis perusahaan terpaksa dilakukan secara daring, termasuk proses rekrutmen karyawan online.

Biasanya, tahap rekrutmen seperti wawancara dan tes dilakukan secara langsung. Namun, saat ini hampir beberapa perusahaan telah melakukannya secara online.

Kegiatan ini dilakukan tak hanya untuk mengurangi penyebaran Covid-19, tetapi, guna memotong biaya operasional perusahaan di tengah-tengah pandemi.

Meskipun demikian, ada beberapa perusahaan yang masih menggunakan sistem rekrutmen secara offline karena dianggap lebih mudah untuk menilai kandidat.

Nah, kira-kira, proses rekrutmen mana yang lebih cocok untuk perusahaanmu? Apakah yang menggunakan sistem online atau offline?

Yuk, pelajari selengkapnya dalam rangkuman di bawah ini!

Cara Kerja Rekrutmen Online

rekrutmen online

Sebelum membahas mengenai perbedaan kedua sistem rekrutmen yang berlaku, kamu harus memahami dulu cara kerja rekrutmen online.

Rekrutmen daring pada dasarnya menggunakan teknologi berbasis web untuk mencari, memproses, dan mempertahankan kandidat untuk lowongan pekerjaan tertentu.

Seluruh proses kerjanya dilakukan secara online, mulai dari mem-posting lowongan kerja, memilih kandidat, hingga tes tahap akhir.

Seperti yang sudah diterangkan, sistem kerja ini diterapkan supaya perusahaan bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19 dan membatasi pengeluaran di masa pandemi.

Rekrutmen Online vs Offline, Mana yang Lebih Baik?

rekrutmen online

Setelah mengetahui pengertiannya, berikut ini adalah jawaban dari perbandingan antara rekrutmen online dan offline.

1. Jangkauan Lebih Luas

Melalui rekrutmen online, perusahaan dapat menjangkau banyak kandidat dengan lebih cepat. Hal ini berlaku karena dengan rekrutmen daring, perusahaan memiliki jangkauan yang lebih luas.

Jika dibandingkan dengan rekrutmen offline, perusahaan hanya bisa menjangkau kandidat yang lokasinya berdekatan dengan kantor atau satu domisili.

Sehingga, kandidat yang berasal dari luar cengkauan perusahaan takkan bisa dimonitor oleh pihak HRD.

Hal tersebut tentunya sangat merugikan. Sebab, siapa tahu kandidat yang berada di luar jangkauan ini sangatlah mumpuni dan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

2. Menghemat Waktu

Dengan menggunakan sistem rekrutmen online, perusahaan bisa mengunggah info lowongan kerja dalam satu hari.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, perusahaan sudah dapat mengumpulkan ratusan kandidat yang melamar.

Bahkan, sampai ke tahap proses wawancara dan tes, perusahaan hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 minggu untuk merekrut karyawan baru.

Terlebih, saat ini sudah ada aplikasi sistem pelacakan pelamar, dan manajemen hubungan kandidat yang memudahkan HRD melakukan seleksi.

Apabila dibandingkan dengan rekrutmen offline, tentu akan sangat berbanding terbalik. Sebab, proses kerjanya akan memakan waktu.

Belum lagi jika perusahaan harus menyiapkan jadwal untuk wawancara yang dilakukan dalam satu hari. Bisa jadi, banyak pekerjaan yang tertunda hanya untuk melakukan wawancara dan tes rekrutmen.

3. Komunikasi dan Keterlibatan yang Lebih Baik

Rekrutmen secara online dapat membuat komunikasi antara kandidat dan staf rekrutmen menjadi lebih baik.

Sistem kerjanya juga memungkinkan staf rekrutmen untuk terlibat dengan banyak orang dalam satu waktu.

Kekurangannya merupakan hambatan komunikasi yang terjadi secara online, seperti jaringan koneksi yang buruk.

Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan bertukar pesan melalui e-mail atau aplikasi chatting lainnya.

Pada poin ini, rekrutmen offline lebih unggul karena komunikasi dilakukan secara langsung dan kandidat memiliki angka keterlibatan yang lebih baik.

Hambatan pun jarang terjadi, kecuali jika kandidat dan staf rekrutmen memiliki kendala bahasa.

4. Fleksibilitas

Rekrutmen secara online menawarkan fleksibilitas, di mana perekrut bisa berada di luar kantor untuk melakukan proses rekrutmen.

Mereka tidak terbatas untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, dan dapat dilakukan di mana saja.

Dengan memiliki waktu yang fleksibel, perekrut dapat menentukan waktu pada jam kerja.

Kekurangannya, fleksibel tidak berarti selalu produktif. Sebab, jika bukan bekerja di lingkungan kantor, hasil yang didapatkan bisa kurang maksimal.

Baik rekrutmen daring ataupun luring, keduanya memiliki plus dan minusnya masing-masing. Semua kembali pada preferensi perusahaan. Tentu perusahaan akan memilih jalur yang lebih efisien.

Hubungi Kami