logo GajiGesa

Blog

4 Cara Ampuh untuk Menangani Karyawan No Call No-Show

cara menangani karyawan no call no show

Karyawanmu sering absen tanpa kabar? Bila ya, kamu sebagai HR wajib tahu cara menangani karyawan no call no show.

Mungkin istilah ini masih terdengar asing bagi pekerja Indonesia. Namun, ia sudah sering digunakan di luar negeri.

Sejatinya, ia menggambarkan sebuah situasi di mana karyawan tidak mendapatkan persetujuan sebelumnya untuk absen.

Kemudian, karyawan tersebut masih juga tidak datang dan bahkan tidak menghubungi perusahaan.

Nah, apa perusahaanmu sedang mendapatkan karyawan seperti di atas? Jika iya, kamu perlu tahu cara menanganinya, nih.

Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak artikel berikut ini sampai selesai, ya!

4 Cara Menangani Karyawan No Call No Show

cara menangani karyawan no call no show

1. Membuat kebijakan

Pertama-tama, kamu bisa membuat kebijakan dalam buku atau pedoman yang menjelaskan aturan kehadiran kerja.

Hal tersebut bisa mencakup semua pertanyaan terkait regulasi ketidakhadiran, seperti:

  • Cara mengajukan waktu libur
  • Cara mengajukan cuti ketika sakit
  • Daftar dokumen yang sekiranya perlu ditandatangani oleh HR
  • Konsekuensi jika karyawan no call no show

Setelah semua karyawan mengetahui kebijakan tersebut dan telah menandatangani persetujuan, kamu dapat menuntut mereka bertanggung jawab atas ketidakhadirannya.

Pastikan kebijakan kamu menjelaskan apa itu no call no call dan akibat dari ketidakhadiran seperti ini.

2. Terapkan kebijakan

Setelah membuat kebijakan, cara menangani karyawan no call no show selanjutnya adalah untuk menerapkannya.

Kamu harus menerapkannya dengan konsisten dan memperlakukan semua karyawan secara adil.

Artinya, dalam proses implementasinya tidak ada kata “toleransi”. Sehingga, karyawan bisa patuh mengikuti aturan tersebut.

Pertimbangkan tips berikut saat ingin menegakkan aturan kebijakan, seperti:

  • Ajak karyawan untuk diskusi one-on-one, mengenai masalahnya dan bagaimana terlambat atau tidak datang kerja memengaruhi karyawan lain dan produksi
  • Bahas pentingnya setiap karyawan, baik yang bekerja penuh waktu maupun paruh waktu, dalam memenuhi kebutuhan konsumen
  • Tunjukkan bahwa perusahaan memiliki hak untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan, tidak peduli seberapa berharganya mereka, sebagai akibat dari ketidakhadiran
  • Minta karyawan menjelaskan alasan ketidakhadiran
  • Tetapkan konsekuensi yang spesifik terkait ketidakhadiran, serta dokumentasikan setiap kejadian masalah

3. Ajarkan aturan kepada karyawan baru

Penting untuk memastikan karyawan baru segera diberi informasi tentang kehadiran kerja dan kebijakan absensi perusahaan kamu.

Kamu bisa mengadakan orientasi atau pertemuan awal dengan setiap karyawan baru.

Sebagai contoh, karyawan tersebut bisa menghabiskan satu sampai dua jam untuk berdiskusi mengenai kebijakan perusahaan terkait pekerjaan dan kehadiran.

Selama sesi awal ini, kamu harus:

  • Memberi karyawan informasi tentang pilihan mereka untuk melaporkan sakit atau mengambil cuti
  • Menunjukkan seberapa pentingnya setiap karyawan yang dijadwalkan untuk hadir tepat waktu untuk melayani pelanggan atau menjaga produktivitas
  • Membahas langkah-langkah penggantian karyawan yang mungkin sakit

Dengan memberikan informasi tersebut, tidak hanya karyawan baru mengetahui aturan, tetapi mereka juga memahami alasan di baliknya.

Hal ini mungkin membuat mereka memiliki rasa hormat yang lebih besar terhadap kebijakan tersebut.

4. Berkomunikasi dengan karyawan

Cara menangani karyawan no call no show terakhir, yaitu dengan berkomunikasi dengan karyawan.

Kamu dapat berbicara dengan mereka tentang alasan di balik ketidakhadirannya. Hal tersebut akan membantu kamu untuk mencegahnya kembali di masa depan.

Berikut ini beberapa alasan umum yang mungkin terjadi:

  • Kurangnya pemahaman tentang aturan
  • Penegakan aturan yang tidak konsisten
  • Masalah dengan penjadwalan
  • Adanya masalah di rumah
  • Masalah manajemen dengan karyawan
  • Kurangnya komunikasi yang baik, antara manajer dengan bawahan

Hubungi Kami