logo GajiGesa

Blog

Cara Menyusun Program Kerja HRD yang Efektif

Selain rekrutmen karyawan, ada 2 jenis program kerja HRD. Ketahui cara menyusun program kerja HRD berikut ini.
menyusun program kerja hrd

Setiap kuartal, human resource development atau HRD di perusahaan harus menyusun program kerja. Program kerja ini akan bermanfaat dalam menunjang produktivitas perusahaan yang disalurkan melalui karyawan. Sebelum melangkah lebih lanjut, yuk, ketahui cara menyusun program kerja HRD yang efektif. 

Rekrutmen dan pelatihan karyawan termasuk ke dalam program kerja HRD. Tidak hanya sekadar mencari kandidat atau mengadakan pelatihan, HRD juga harus mampu menyusun program kerja. Program kerja ini bertujuan untuk merancang kebijakan, dan mengukur key performance indicator

Ragam Program Kerja HRD

susunan program kerja hrd

Sebelum mengetahui susunannya, ada tiga program kerja HRD yang wajib kamu ketahui.

1. Rekrutmen Karyawan

Melakukan rekrutmen karyawan sudah menjadi tugas seorang human resource development. Proses rekrutmen dan proses seleksi dilakukan sebagai program kerja HRD untuk mendapatkan karyawan terbaik. 

Proses rekrutmen ini meliputi pencarian kandidat, proses wawancara, penilaian dan onboarding karyawan. Jika HRD berhasil menemukan talenta terbaik, ini akan memberi dampak yang baik untuk perusahaan, terutama pada produktivitas kerja. 

Sebaliknya, jika HRD gagal mendapatkan karyawan dengan potensi baik, ini juga bisa mempengaruhi tingginya turnover pegawai. 

2. Pengembangan Karyawan

HRD juga memiliki tanggung jawab terhadap pengembangan diri karyawan. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan karyawan dalam menghadapi tantangan selama bekerja di perusahaan tersebut.

Selain itu, pengembangan diri karyawan ini juga berguna untuk memberikan jenjang karir lebih baik dari karyawan. Dengan adanya jenjang karir ini, diharapkan karyawan bisa terpacu untuk menunjukkan potensi dirinya lebih baik.

Hasil dari pengembangan diri karyawan ini akan dirancang sesuai kebutuhan dan bidang yang ia minati. Sehingga, ini bisa menjadi bahan evaluasi kinerja karyawan dalam periode tertentu. 

3. Pelatihan Karyawan

Perusahaan memfasilitasi HRD untuk mengadakan program pelatihan karyawan. Pelatihan karyawan bisa dilakukan secara formal maupun informal. Contoh pelatihan formal yaitu mengadakan webinar, atau mengundang ahli dari luar. Contoh pelatihan informal yaitu mentoring internal dari karyawan berpengalaman, atau mengadakan sesi 1 on 1. 

Menyusun Program Kerja HRD

program kerja hrd

Berikut ini adalah cara menyusun program kerja HRD sampai ke tahap evaluasi. 

1. Memfokuskan Sasaran, Tujuan, dan Prioritas

Untuk memfokuskan sasaran, tujuan, dan prioritas, kepala departemen HRD harus mendefinisikan terlebih dahulu apa yang harus dicapai oleh timnya. Kepala departemen HRD juga harus memiliki motivasi dari ketiga hal tersebut yang kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai perusahaan. 

Sasaran, tujuan, dan prioritas nantinya akan mempengaruhi key performance indicator (KPI) yang harus dicapai oleh HRD. Setelah itu, tim HRD akan berkoordinasi dengan departemen lainnya untuk merancang program. 

2. Merancang Kebijakan

Tahapan ini dimulai dari sosialisasi hingga realisasi program HRD. Dalam tahapan ini, seluruh tim HRD terlibat dalam proses bertukar pikiran mengenai rancangan kebijakan sampai sosialisasi program kepada departemen lainnya. 

3. Memetakan Proyeksi

Langkah selanjutnya dalam menyusun program kerja HRD adalah memetakan proyeksi dan realisasi KPI. KPI yang sering menjadi sasaran proyeksi adalah persentase kehadiran pada departemen tertentu, serta kebutuhan karyawan pada masa mendatang.

Setiap departemen di perusahaan umumnya memiliki sekitar 5-6 poin KPI yang harus dicapai per periode. 

4. Menganalisis dan Melaksanakan Program

Setelah memetakan proyeksi dan merealisasikan KPI dalam bentuk angka, langkah selanjutnya adalah menganalisis program kerja. Analisis data tersebut adalah keputusan perusahaan untuk menambah porsi program kerja, atau meniadakannya. 

HRD akan berkoordinasi dengan departemen lain untuk menentukan kepuasan karyawan terkait program pelatihan karyawan. Tujuannya adalah untuk merumuskan rancangan program pelatihan yang tepat bagi karyawan.  

5. Evaluasi Program

Mengevaluasi program merupakan tahapan untuk menentukan berhasil atau tidaknya HRD dalam melaksanakan langkah-langkah program kerja. Hasil evaluasi ini akan menilai kelayakan kelanjutan program.

Jika tidak layak lanjut, maka program kerja akan diganti dengan kegiatan yang lebih efektif. Jika ada program layak lanjut, akan ada dua evaluasi yang dinilai; apakah perlu diadakan perubahan atau tidak. Biasanya, evaluasi program kerja dilakukan setiap tiga kali dalam setahun. 

Itu tadi jenis-jenis dan cara menyusun program kerja HRD yang efektif. Dengan menerapkan penyusunan program kerja tersebut, pengembangan dan pelatihan karyawan akan lebih terorganisir. 

Hubungi Kami