logo GajiGesa

Blog

Unpaid Leave: Pengertian, Aturan, dan Dasar Perhitungan Gaji Karyawan

unpaid leave

Dalam keadaan yang sangat mendesak, unpaid leave bisa jadi pilihan yang dapat diambil karyawan untuk mengajukan cuti dalam waktu lama.

Jenis cuti ini umumnya akan diambil karyawan jika ia sudah tidak memiliki jatah paid leave atau cuti berbayar.

Sesuai dengan namanya, karyawan yang mengambil cuti tersebut tidak akan diberikan gaji oleh perusahaan.

Nah, kira-kira, bagaimana ketentuan cuti yang berada di luar tanggungan perusahaan tersebut? Lalu, seperti perhitungan cuti tidak berbayar ini?

Yuk, pelajari selengkapnya mengenai unpaid leave dalam rangkuman singkat GajiGesa di bawah ini!

Apa itu Unpaid Leave atau Cuti Tidak Berbayar?

Sebelum mempelajari ketentuan dan aturan cuti tidak berbayar, pertama-tama kamu perlu mengetahui definisinya terlebih dahulu.

Unpaid leave atau cuti tidak berbayar merupakan jatah libur karyawan yang pada dasarnya berada di luar kewajiban perusahaan.

Dalam kata lain, karyawan bisa mengambil cuti ini, tetapi, perusahaan tidak akan memberikan gaji hariannya.

Jenis cuti tersebut bisa digunakan karyawan dalam kondisi yang cukup mendesak saat mereka tak lagi memiliki jatah cuti berbayar atau paid leave.

Sebagai contoh, saat menunggu keluarga sakit, mengikut suami dinas di luar kota, dan lainnya.

Karyawan juga biasanya akan mengambil cuti tersebut dalam kondisi yang membuatnya dilema. Seperti rasa tidak rela jika harus meninggalkan perusahaan demi mengambil beasiswa.

Ketentuan Terkait Cuti Tidak Berbayar

Pada umumnya, perusahaan yang menerapkan cuti tidak berbayar memiliki peraturannya sendiri.

Oleh karena itu, regulasi yang mengatur unpaid leave pasti akan berbeda sesuai dengan kebijakan masing-masing badan usaha.

Nah, berikut adalah beberapa ketentuan umum yang bisa kamu gunakan sebagai pegiat HR saat hendak menerapkan cuti tidak berbayar.

  • Cuti tidak berbayar bisa diambil karyawan yang telah menjalani masa kerja di perusahaan selama minimal dua tahun.
  • Perusahaan bisa memotong atau tidak membayar gaji, bagi karyawan yang mengambil unpaid leave.
  • Cuti tidak berbayar bisa diambil minimal 12 hari.
  • Karyawan harus mengajukan surat permohonan cuti kerja dan persetujuan dari perusahaan.

Cara Perhitungan Cuti Tidak Berbayar

Seperti yang sudah dijelaskan, peraturan unpaid leave memang tidak ditetapkan secara jelas dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Akan tetapi, setiap badan usaha dari seluruh sektor industri bisa membuat aturannya sendiri terkait hal tersebut.

Nah, aturan yang diciptakan pun nantinya harus bisa memuat penjelasan mengenai cara menghitung gaji yang diterima karyawan ketika mengambil cuti tak berbayar.

Berikut ini ialah rumus umum yang biasanya perusahaan gunakan saat menghitung gaji karyawan ketika mengambil unpaid leave.

Hasil gaji = Gaji pokok – (Jumlah gaji per hari x Jumlah cuti di luar tanggungan atau tidak berbayar)

Pada dasarnya, perhitungan cuti tidak berbayar ditentukan oleh masing-masing perusahaan.

Karyawan juga harus ingat bahwa dengan mengambil unpaid leave, mereka bakal menerima pemotongan terhadap gaji bulanannya.

Namun, supaya bisa dianggap sah, perusahaan dan karyawan harus sepakat mengenai aturan dan dasar perhitungannya terlebih dahulu.

Nah, itu dia penjelasan singkat GajiGesa mengenai serba-serbi unpaid leave.

Intinya, jenis cuti ini sifatnya tak berbayar. Maka dari itu, selalu perhatikan prioritas dan jatah cuti berbayar yang saat ini kamu miliki.

Bila memang dalam keadaan darurat, pastikan juga bahwa kondisi finansialmu sudah siap untuk mengambil cuti tak berbayar ini.

Hubungi Kami