logo GajiGesa

Blog

Jangan Salah Pilih, Ini 5 Perbedaan Investasi Aktif dan Pasif

investasi aktif dan pasif

Tahukah kamu? Bahwa dalam dunia investasi, ada istilah investasi aktif dan pasif?

Ya, kedua pendekatan ini cukup penting untuk diketahui bila kamu ingin coba terjun ke dunia investasi atau penanaman modal.

Melihat namanya saja, mungkin kamu sudah bisa memahami secara sekilas mengenai kepentingan dan teknis dari kedua pendekatan tersebut.

Nah, dengan memilih opsi yang tepat, dijamin kamu nanti bisa meraih keuntungan maksimal dari upaya yang dilakukan.

Namun, apa sih, yang sebenarnya dimaksud dengan investasi aktif dan pasif? Apa saja perbedaannya yang perlu kamu ketahui?

Agar lebih jelas, yuk, simak rangkuman lengkapnya dalam artikel di bawah ini!

Apa Itu Investasi Aktif dan Pasif?

investasi aktif dan pasif

Pertama-tama, ada baiknya kamu mengenali dulu definisi dari jenis investasi aktif dan pasif.

Melansir Investopedia, investasi aktif sejatinya mengacu pada strategi yang menggunakan pendekatan langsung. Dalam kata lain, investor diharuskan bertindak sebagai seorang manajer portofolio.

Tujuan dari jenis investasi ini adalah untuk mengalahkan tingkat pengembalian rata-rata pasar saham dan memanfaatkan fluktuasi harga jangka pendek guna mencapai keuntungan penuh.

Oleh sebab itu, investor yang hendak memanfaatkan pendekatan ini harus bisa menganalisis waktu yang tepat untuk membeli atau melepas aset dengan baik.

Lalu, bagaimana dengan investasi pasif?

Ia merupakan suatu strategi investasi yang diterapkan dengan membatasi jumlah perputaran dana, serta jumlah pembelian dan penjualan dalam portofolionya.

Jenis investasi ini sangat cocok untuk diterapkan oleh investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang.

Eits, walaupun tampak sederhana, strategi ini mendorong investor untuk memiliki mentalitas yang kuat dalam membeli dan menahan portofolio.

Artinya, investor harus bisa menahan godaan untuk bereaksi terhadap situasi dan perubahan pasar yang berpengaruh pada pasar saham.

Perbedaan Investasi Aktif dan Pasif

investasi aktif dan pasif

1. Biaya

Perbedaan pertama, investasi aktif akan memunculkan biaya yang lebih tinggi akibat dari volume trading yang lebih tinggi.

Sedangkan, investasi pasif, biasanya tak akan mengeluarkan lebih banyak biaya dari transaksi saham, reksa dana, dan produk investasi lainnya.

Tidak hanya itu, produk investasi yang dikelola secara pasif seperti reksa dana pasif, juga hanya akan mengeluarkan biaya yang lebih rendah.

2. Risiko

Perbedaan investasi aktif dan pasif kedua bisa dilihat dari segi risikonya. Tentu saja investasi aktif memiliki risiko yang lebih tinggi dari pada investasi pasif. 

Hal itu berlaku karena seorang manajer portofolio bebas meriset, memperhitungkan, dan memutuskan produk investasi mana yang menghasilkan keuntungan tinggi.

Sehingga, orang tipe aktif akan cenderung lebih ambisius dan mau meraih tujuan yang besar secara proaktif.

Lalu, di sisi lain, investor pasif biasanya akan lebih memilih untuk membeli saham atau obligasi dalam jumlah banyak sekaligus untuk menciptakan diversifikasi yang lebih baik.

Sehingga, jika terjadi suatu hal buruk pada beberapa saham atau obligasi, keseluruhan portofolio investasinya takkan merasakan dampak negatif.

3. Fleksibilitas

Dari segi fleksibilitas, investasi aktif cenderung lebih fleksibel dibandingkan dengan investasi pasif.

Investor pasif memiliki keleluasaan dalam berinvestasi. Artinya, investor tersebut tidak dibatasi ruang geraknya untuk mengikuti indeks tertentu.

Mereka bisa membeli dan melepas saham kapan saja secara bebas.

Sedangkan, investor pasif fleksibilitasnya cenderung rendah. Sebab, jenis ini terbatas pada indeks tertentu atau serangkaian investasi yang telah ditentukan.

4. Komitmen waktu

Perbedaan investasi aktif dan pasif juga bisa dilihat dari komitmen waktunya.

Investor aktif akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan riset pada banyak perusahaan. Lalu, membeli saham berdasarkan prediksi mereka terhadacap prospek ke depannya.

Sementara, investasi pasif tidak terlalu sering membuat keputusan jual atau beli, meskipun keadaan pasar sedang fluktuatif.

Dengan begitu, investor pasif tidak perlu memberikan terlalu banyak komitmen waktu untuk mereset atau mengawasi performa tiap saham secara intens.

5. Keuntungan

Perbedaan terakhir yaitu dari segi keuntungan. Berdasarkan dari Forbes, menunjukkan bahwa investasi pasif akan menghasilkan rata-rata return yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi aktif.

Hal itu dapat dicapai karena komitmen investasi jangka panjang yang dilakukan oleh investor pasif.

Hubungi Kami