logo GajiGesa

Blog

6 Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional yang Haru Kamu Pelajari

perbedaan investasi syariah dan konvensional

Sekarang ini, banyak orang mulai beralih ke dunia investasi untuk menambah penghasilan. Namun, tak sedikit juga yang masih belum memahami perbedaan investasi syariah dan konvensional.

Seperti yang sudah dijelaskan, beberapa waktu belakangan ini investasi menjadi salah satu topik finansial yang diminati masyarakat.

Alasannya tak lain karena dengan modal yang terbatas, investor pemula saja bisa meraup untung dengan cepat, tentunya jika diikuti strategi dan kedisiplinan yang baik.

Namun, apakah kamu sudah tahu? Bahwa di Indonesia, investasi dibagi menjadi dua, yaitu syariah dan konvensional.

Lalu, apa perbedaannya? Di antara kedua pilihan tersebut, mana yang kira-kira lebih cocok dengan profil investasi yang kamu miliki?

Agar lebih jelas, yuk, pelajari penjelasan lengkapnya dalam rangkuman singkat GajiGesa di bawah ini!

6 Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional

perbedaan investasi syariah dan konvensional

Sebelum mengetahui perbedaannya, kamu perlu memahami dulu definisi dari investasi syariah dan konvensional.

Melansir Tata Mutual Fund, Investasi syariah adalah jenis investasi yang berpatokan pada hukum atau syariat Islam.

Hukum Islam di sini menjadi patokan bagi investor, di mana mereka harus bertanggung jawab secara etis dan sosial saat menginvestasikan uangnya.

Dalam kata lain, dana yang diinvestasikan kelak tidak hanya akan menguntungkanmu, tetapi juga pada perkembangan masyarakat secara keseluruhan.

Di investasi Syariah sendiri, kamu harus mematuhi sejumlah prinsip khusu. Misalnya, larangan bunga dan penanaman modal pada produk yang sifatnya Haram seperti alkohol.

Di sisi lain, investasi konvensional merupakan investasi umum yang tidak berpatokan pada prinsip agama tertentu. Jadi, sebagai investor kamu memiliki keleluasan lebih saat hendak menanam modal.

Nah, meskipun definisinya sudah jelas, bagaimana dengan perbedaan antara kedua jenis investasi tersebut? Apakah ada hal-hal penting yang ternyata perlu kamu pertimbangkan?

Berikut penjelasannya. Jangan lupa dicatat, ya!

1. Produk investasi

Perbedaan investasi syariah dan konvensional pertama yaitu dari sisi aspek produk investasi.

Investasi konvensional memiliki ruang lingkup yang lebih besar daripada investasi syariah. Sehingga, berbagai jenis bisnis bisa digunakan sebagai produk investasi konvensional.

Sedangkan, produk investasi syariah sendiri lebih kecil, dikarenakan ruang lingkupnya terbatas dan bergantung pada syariat Islam.

2. Mekanisme transaksi

Jenis investasi konvensional memiliki mekanisme transaksi serta pengelolaan anggaran tanpa batas yang jelas.

Hal ini memicu penempatan dana investasi yang tidak terbatas dan bisa digunakan untuk berbagai aspek, termasuk bidang yang dalam hukum Islam dinyatakan haram.

Di sisi lain, investasi syariah memiliki mekanisme transaksi yang lebih ketat, teregulasi, dan tentu saja terbatas.

Hal ini berlau karena setiap anggaran harus bebas dari gharar, riba, serta jenis-jenis pelanggaran syariat Islam lainnya.

3. Akad pelaksanaan

Pada investasi konvensional, varian akad dalam praktek atau pelaksanaannya tidak ditemukan. Sedangkan, hal tersebut dimiliki oleh investasi syariah.

Akad dalam investasi syariah bisa diterapkan dalam bagi hasil (mudharabah), sewa-menyewa (ijarah), dan kerja sama (musyawarah).

4. Tujuan investasi

Perbedaan investasi syariah dan konvensional selanjutnya terletak di aspek tujuan.

Investasi syariah tidak hanya mementingkan return (perolehan kembalian), tapi juga SRI (Socially Responsible Investment).

Artinya, strategi investasi yang dimanfaatkan investor harus bisa mengkolaborasikan perolehan keuntungan dan kebajikan sosial.

Sedangka, investasi konvensional lebih mementingkan return tinggi. Sehingga, investor tidak perlu mementingkan kebajikan sosial, karena pada dasarnya tujuan mereka untuk memajukan roda ekonomi.

5. Instrumen yang dijual

Pada investasi konvensional, instrumen yang digunakan adalah obligasi, saham, opsi, reksadana, right, dan warrant.

Sedangkan, dalam investasi syariah, instrumen yang digunakan yaitu pasar modal syariah, obligasi, saham, serta reksadana yang digunakan atau dijual mengikuti hukum atau syariat Islam.

6. Landasan hukum

Perbedaan investasi syariah dan konvensional yang terakhir, yaitu dari aspek landasan hukumnya.

Untuk investasi syariah, memiliki landasan hukum Al-Qurán dan hadits, serta fatwa DSN ataupun MUI.

Di sisi lain, investasi konvensional, hukumnya berpatokan pada Undang-Undang Pasar Modal, lebih tepatnya Undang-Undang No. 8 Tahun 1995.

Nah, itu dia daftar perbedaan investasi syariah dan konvensional yang perlu kamu ketahui. Jadi, kira-kira opsi mana yang bakal kamu manfaatkan?

Hubungi Kami